Senin, 29 Desember 2014

Arifah's Diary : Day 17

Karanganyar, December 29 2014 1354

Rasanya bosan sekali di rumah Appa, aku tidak melakukan apapun. Liburan sekolah selama dua minggu, dan aku tak melakukan apapun. Yah, walaupun sebenarnya kau tahu kan, beberapa hari yang lalu aku baru saja pulang dari Bali, tapi kan seharusnya ad kegiatan lain yng kulakukan ketika liburan kali ini.

Appa, aku ingin bercerita sedikit, tapi kau harus janji tak boleh menrtawakaknku.

"Kau sudah bilang seperti itu, aku jadi curiga. Apa sih?"

Sebenarnya bukan apa apa, tapi itu cukup mengganggu. Sudahlah tidak jadi.

"Dasar anak labil. Okelah kalau kau tidak mau memberitahuku."

Kan, aku jadi lupa apa yang ingin kukatakan padamu. Hah, sudahlah Appa, aku harus membersihkan kamarku dulu.

Rabu, 12 November 2014

KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA DALAM KONTEKS GEOPOLITIK

Kondisi geografis Indonesia adalah kepulauan,dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan 17.504 pulau, 5.110 km dari 950 BT – 1410 BT, 1.888 km dari 60 LU – 110 LS. Luas Indonesia mencapai 5.193.252 km2 . dengan banyak sekali kekayaan alam yang di miliki.
Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia,serta antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Posisi yang strategis ini membuat Indonesia penting bukan hanya dari sudut sosial budaya,tapi juga politik dan militer.
Jumlah penduduk Indonesia 204,4 juta,terdiri dari 101,6 laki laki dan 101,8 perempuan. Dengan laju pertumbuhan 1,35%. Penduduk Indonesia terbesar ke empat di dunia setelah Cina,India,dan amerika serikat.namun 59% penduduk terkonsentrasi di pulau jawa. Terlihat dari perbandingan kepadatan DKI Jakarta yang mencapai 12,6 ribu jiwa per km2. sedang papua hanya 5 jiwa per km2.
Masyarakat Indonesia bersifat pluralistis dalam agama dan kepercayaan terhadap tuhan YME,suku bangsa,adat istiadat,bahasa daerah,dan tingkat sosial. Sejarah bangsa memberikan pelajaran tumbuhnya kesadaran nasional akan persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara bangsa indonesia.
Konsep persatuan Indonesia di nyatakan dalam uud 1945 alinea II dan IV. Makna penting persatuan dan kesatuan.
1.       Sifat pluralistis bangsa Indonesia tidak menghalangi terwujudnya persatuan dan kesatuan,bersatu padu tanpa menonjolkan adanya perbedaan yang mungkin dapat menimbulkan pertentangan antar golongan.
2.       Banyaknya peninggalan sejarah mencerminkan nilai peradaban dan budaya yang tinggi. Perwujudan kepribadiannya tercermin dari manusianya yang membudaya.
3.       Pancasila sebagai pandangan hidup,dan kepribadian bangsa,ideologi,dan dasar negara sangat cocok karena diyakini dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan dan tujuan nasional.
4.       Perasaan senasip sepenanggungan,sebagai negara bekas jajahan belanda dan jepang, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan.
5.       Indonesia yan berhasil memploklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945,dapat memacu pembangunan bangsa guna mewujudkan tujuan nasional.

6.       Keadaan alam Indonesia yang luas kaya raya,indah dan permai,memberikan keleluasaan pembangunan bangsa. Serta wilayahnya yang berpulau – pulau memberikan peluang b agi tumbuh dan berkembangnya bangsa.

Medium Bantu Pada Tari

Tari tidak berdiri sendiri, melainkan mempunyai elemen-elemen komposisi tari.  Komposisi Tari (Pengetahuan Koreografi) adalah pengetahua yang harus diketahui oelh seorang koreografer dari sejak menggarap gerak samapai pada pengetahuan tata cara memposisikannya pada satu pertunjukan. (Sodarsono, 2000 : 40)
Elemen-elemen komposisi tari tersebut adalah sebagai berikut :
1.    1.    Tema
Hal yang paling pertama dibuat oleh koreografer, memilih tema garapan tarinya, kemudian melakukan survei, riset ataupun penelitian sebagai penguat garapannya dan mengembangkan tema-tema tersebut dalam makna estetika tubuh para penarinya.  Kekuatan awal penari berada pada tema yang akan digarapnya sebagai tari.
2.   2.   Desain Lantai
Garis-garis lantai atau titik-titik  yang dilalui oleh penari atau biasanya disebut Pola Lantai, dibagi menjadi dua ;
a    a. Garis Lurus : dapat dibuat kedepan, kebelakang, kesamping atau serong.  Garis ini memberikan kesan sederhana tapi kuat.
b    b. Garis Lengkung ; dapat dibuat melengkukng kemuka, kebelakang atau dalam bentuk beberapa rumusan matematika.
3.   3.     Desain Atas
Desain ini yang bisa dilihat langsung oleh penonton, dimana kesatuan tubuh dan properti penunjang terlukis jelas pada penari tersebut.  Mulai dari gerakan kepala, leher, tangan (jari), pinggang, tungkai bawah (kaki, jari, kaki) serta properti yang menjadi keutuhan tubuh.
4.   4.     Desain Dramatik
Hal ini dibutuhkan terutama pada tarian yang memiliki unsur dramatik didalamnya. Dengan desain dramatik diharapkan struktur dramatik mulai dari pemaparan cerita, hadirnya klimaks sampai pada penurunan suasana (kesimpulan).
5.   5.     Musik/bunyi
Musik menjadi medium pendukung (bantu) yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah garapan tari.  Musik/bunyi yang dipergunakan untuk mengiringi tari harus digarap maksimal sesuai garapan tarinyan, baik itu dengan alat instrumen penunjang atapun bunyi tubuh dan alam.


6.   6.     Dinamika
Kekuatan yang menjadika tari lebih menarik.  Digambarkan sebagai jiwa emosional (rasa) pada gerak.  Termasuk didalmnya terdapat pergantian tempo dari cepat-medium-lambat atau sebalaiknya
7.   7.     Komposisi Penari
Cara penempatak penari serta gerakannya, yang dibagi menjadi tiga, yaitu :
a     a. Serempak : gerakan atau pola yang dilakukan secara bersama oleh kesemua penari
b   b. Berimbang : penari dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana gerakan serta pola dipisah menjadi bagian kelompok tadi.
c     c. Terpecah : setiap penari memiliki pola sendiri yang berbeda satu dengan yang lain, baik itu dilakukan secara bersamaan maupun secara individual terpisah posisi

8   8.   Kostum dan Tata Rias : menjadi unsur penunjang ekspresi tari baik tradisi, kreasi dan modern
9.  9. Handprof (Perlengkapan Tari) : digunakan sesuai dengan konsep tari, seperti peding, meja, tombak, kursi, selendang, dll
1  10. Stage :  bisa indoor (gedung, pendopo, ruang tertutp dan arena), ataupun bersifat indoor (lapangan, halaman, taman kota ataupun alam)

1 11. Lighting : sebagai penunjang akhir tetapi penentu dari sebuah kesuksesan tari (khususnya yang berada digedung).

Sebuah Cerita - Tuhan, Jangan Potong Sayapku


Mengejutkan. Hanya itu yang bisa kukatakan ketika aku mendengar berita itu. Dengan setengah tidak percaya,  aku bertanya pada teman temanku.
“Benarkah? Wah, gosip baru itu!”
Kupaksakan wajah yang tetap ceria, walaupun dengan luka yang menyayat dada. Kulalui sisa hari itu dengan wajah penuh tipuan. Ingin menangis rasanya, tapi aku malu pada teman temanku. Walau baru beberapa bulan mengenalnya, aku sudah merasa ada bunga bunga cinta yang mulai tumbuh dan mekar. Tapi aku hanya bisa jatuh cinta diam diam, mencari tahu semua tentang dirinya dan melihat senyumannya. Ah, mulai lagi. Aku mulai lagi, merindukan semua tentangnya.
***
  Namaku Sophia Ferrera.  Yah, umurku 16 tahun. Belum genap sebenarnya, aku berusia  16 saat bulan Oktober nanti. Oke oke, mari kita lanjutkan. Oh, ini hari Senin kau tahu! Ah, bisa bisa aku terlambat nanti. Hah, pengalaman terlambat seharusnya bisa menjadi peringatan bagiku, karena itu membuat ku sangat malu. Saat itu, Upacara bendera sudah hampir dimulai, juga para siswa sudah berkumpul di halaman sekolah. Kulirik si jangkung Percy melihatku, tersenyum. Langsung kualihkan pandangku, agar mukaku yang bersemu merah tak terlihatnya.
Ah, harus segera berangkat sekolah. Aku berangkat bersama temanku Bella, dia tinggal 2 blok dari rumahku. Aku hanya berjalan kaki dari rumah ke sekolah, karena sekolahku hanya beberapa blok dari rumah. Dekat memang, yah paling tdak itu bisa menghemat biaya transportasi. Gerbang sekolahku mulai terlihat. Ah akhirnya sampai juga. Aku berpisah dengan Bella, karena kelas kami berbeda. Sampai di kelas, kulihat keadaaan kelas masih sepi. Padahal jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit. Lima belas menit lagi bel tanda masuk kelas berbunyi. Ah dasar mereka anak malas. Kuingat pelajaran pertama hari ini adalah matematika. Kenapa gurunya belum datang ya? Padahal bel masuk sudah berbunyi daritadi. Mungkin ada jam ksosong lagi? Tapi sayangnya, harapanku tertinggal di negeri awang awang. Tak lama kemudian, kulihat guru matematikaku berjalan ke kelasku. Beliau segera masuk dan memulai pelajaran. Aku sedang malas memperhatikan, sehingga aku hanya memainkan ballpoint yang daritadi belum kubuka tutupnya.

Pukul 14.45. Bel pulang sudah berbunyi. Aku bergegas keluar kelas karena aku berpikir Bella sudah menungguku. Ternyata Bella belum keluar. Kuputuskan untuk menunggu Bella di bangku di bawah salah satu pohon yang ada disekolah. Saat itu, kulihat Percy berjalan bersama teman temannya. 

Selasa, 28 Oktober 2014

Arifah's Diary : Day 14 &15

Karanganyar, September 22 2014 1726

22 September. Kau tahu Persi, itu membuatku teringat pada sasuatu. Yah, mungkin sebenarnya aku tidak bolah mengingatnya, karena itu sudah long time ago. Dan, itu juga akan membuat orang lain tersinggung. Ah, bukan tersinggung sebenarnya, tapi sulit mengatakannya. Oke. 22 September. Entah 2010 atau 2011, aku lupa. Yang kuingat hanyalah 22 September. Hanya 22 September.

Karanganyar, 25 Oktober 2014 1321


Lihat kan? Aku terakhir menjumpaimu pada tanggal 22 September. Yah, tanggal 22 september. Kau tahu Persi, aku sudah berumur 16 tahun sekarang. Wah, aku sudah tua ya? Ya, aku berulangtahun hari Kamis kemarin. Tapi Persi, kau tahu kan, pasti tidak ada yang spesial dengan hari ulangtahunku. Teman temanku pun tak ada yang ingat. Mereka hanya tahu setelah melihat notifications di Facebook. Aku berharap, ada yang membuat kue untukku. Tapi ternyata tidak. Ah, sudahlah Persi. oh ulangtahun bukanlah sesuatu yang harus dirayakan bukan? Tapi aku merasa, aku tidak pernah punya seorang teman yang benar benar peduli padaku. Kau tahu, Mawar dulu pernah berkata padaku, bahwa mungkin akulah satu satunya teman yang benar benar peduli padanya. Mungkin sekarang, aku akan mengatakan padanya that is BULLSHIT. Dia sekarang sepert sudah tidak peduli lagi padaku. Aku sering sekali iri pada temanku yang benar benar memiliki teman, yang tidak mau dipindahkan tempat duduknya karena supaya tidak berpisah dengan teman sebangkunya. Tapi mungkin belum saatnya aku menemukan teman yang seperti itu. Aku benci kesendirian sebetulnya Persi, tapi mau bagaimana lagi aku tidak bisa punya teman yang akan menemaniku saat apapun. 

Jumat, 03 Oktober 2014

Weird Ways to Burn 200 Calories



cara simpel dan aneh buat membakar 200 kalori di dalam tubuh. but, pembakaran kalori tergantung pada gender, ukuran tubyh, umur, dan faktor lain.

Anohana - Secret Base ~Kimi ga Kureta Mono~ 10 Years After Version Lyrics







ini lagu selalu bikin aku merinding ketika ngendengerin. entah magis apa yang bikin lagu ini begitu dalam, apalagi makna ceritanya juga begitu menghaukan. ahhh, pokoknya, nonton aja deh :P



SECRET BASE ~ KIMI GA KURETA MONO



Kimi to natsu no owari shourai no yume
Ookina kibou wasurenai
Juu nen go no hachigatsu
Mata deaeru no wo shinjite
Saikou no omoide wo...

Deai wa futto shita shunkan kaerimichi no kousaten de
Koe wo kakete kureta ne "issho ni kaerou"
Boku wa terekusa sou ni kaban de kao wo kakushi nagara
Hontou wa totemo totemo ureshikatta yo

Aa hanabi ga yozora kirei ni saite chotto setsunaku
Aa kaze ga jikan to tomo ni nagareru

Ureshiku tte tanoshiku tte bouken mo iroiro shita ne
Futari no himitsu no kichi no naka

Kimi to natsu no owari shourai no yume  Ookina kibou wasurenai
Juu nen go no hachigatsu mata deaeru no wo shinjite
Kimi ga saigo made kokoro kara "arigatou" Sakendeita koto
Shiteita yo
Namida wo koraete egao de sayonara setsunai yo ne
Saikou no omoide wo...

Aa natsuyasumi mo ato sukoshi de owacchau kara
Aa taiyou to tsuki nakayoku shite

Kanashiku tte sabishiku tte kenka mo iroiro shita ne
Futari no himitsu no kichi no naka

Kimi ga saigo made kokoro kara "arigatou" sakendeita koto
Shiteita yo
Namida wo koraete egao de sayonara setsunai yo ne
Saikou no omoide wo...

Totsuzen no tenkou de dou shiyou mo naku
Tegami kaku yo denwa mo suru yo Wasurenaide ne boku no koto wo
itsumademo futari no kichi no naka

Kimi to natsu no owari zutto hanashite
Yuuhi wo mite kara hoshi wo nagame
Kimi no hoho wo nagareta namida wa zutto wasurenai
Kimi ga saigo made ookikute wo futtekureta koto
Kitto wasurenai
Dakara kou shite yume no naka de zutto eien ni...

Kimi to natsu no owari shourai no yume Ookina kibou wasurenai
Juu nen go no hachigatsu mata deaeru no wo shinjite
Kimi ga saigo made kokoro kara "arigatou" sakendeita koto
Shiteita yo
Namida wo koraete egao de sayonara setsunai yo ne
Saikou no omoide wo...

Saikou no omoide wo...

5 Crazy Ways Social Media Is Changing Your Brain Right Now

 

Hem, ternyata sosial medai juga bisa mengubah otak kita.

Kamis, 02 Oktober 2014

Legend of Korra | Book 4: Balance Official Trailer | udah keluaarrr!!!

tapi aku telat. taunya telat, baru kemarin dikasih tau temen. u,u tapi gapapa, tetep saba nungguin ini yuhuuu xD

Jumat, 05 September 2014

Anouncement!!!

Dear Readers,

aku cuma mau bilang, cerita yang ada di blog ini adalah sebagian nyat adan fiksi. dan juga, buat nama nama yang tersangkut dalam cerita, kesamaan nama merupakan hal yang disengaja xD itu aku cuma mau pinjam nama yaaa....  memang, kebanyakan adalah cerita kehidupan sehari hari, dan memang ada kaitannya dengan nama nama yang ada didalamnya. tapi, overall, memang kisah nyata, tapi, memang ada perubahan, because life is never flat. selamat menikmati semua yang ada disini. Cheers!

Rabu, 03 September 2014

Arifah's Diary - Day 13

Karanganyar, September 03 2014 0822

Kau tahu Persi? Semalam aku mengalami mimpi yang aneh. Sangat aneh malah. Si Kenny itu, dia seperti memintaku kembali padanya. Dan dia mengggunakan cara yang, yah, menurutku sih romantis. Dia menyanyikan lagu sambil memainkan gitar. Dia juga mempertanyakan apa kesalahan yang dia buat. Awalnya Mawar sempat marah marah padanya, karena menganggap Kenny sering menyakitiku. Tapi aku menyuruhnya pergi, karena mungkin masalah itu lebih baik kuselesaikan sendiri.Aahh, aku bingung Persi, semoga saja itu hanya sebuah mimpi. Yah, mimpi. Hanya sebagai penghias tidur saja.

Hey bagaimana kabarnya Hangga?

Don’t you dare ask about Hangga...

Apa salahnya? Aku hanya bertanya bukan?

Entahlah Persi. bahkan aku bingung harus mengatakan apa padamu. Kau tahu? Mimpi semalam membuat pikiranku kacau balau. Dan lagi, ibuku sedang sakit. Ibuku. Aku harus mampir ke kantor Ayahku sebelum berangkat sekolah tadi pagi, mengantarkan surat izin ibuku. Sedih rasanya melihat ibuku hanya tidur saja Persi. Yah, mungkin salahku juga ibuku jadi sakit. Aku jarang sekali membantunya dalam pekerjaan rumah. Mungkin ibuku kelelahan karena banyak pekerjaan yang harus dikerjakannya. Oke Persi, hari ini pelajaran Ekonomi, yah mungkin bisa dikatakan Accounting, tapi jam kosong. Guruku memang orang yang sibuk, karena beliau seorang wakil kepala sekolah. Tapi biarlah, toh juga bukan kelasku saja yang selalu kosong.

Bukankah itu merugikanmu?

Tidak juga.

Arifah Nur Pratiwi?

Oke oke, itu memang merugikan. Tapi catat, bukan hanya aku, dan juga bukan hanya kelasku. Mengapa kau selalu ikut campur urusanku Persi? Kau mulai menyebalkan kau tahu? Yah, mana mungkin ku tahu. Tahumu hanya makan tidur saja. Baiklah Persi, aku harus melanjutkan tugas yang lain. See you. As soon as possible J.

P.S : Songs of the Day

Oke, biar lebih semangat  ini buat kamu Persi..

Sara Bareilles – Brave

You can be amazing
You can turn a phrase into a weapon or a drug
You can be the outcast
Or be the backlash of somebody's lack of love
Or you can start speaking up
Nothing's gonna hurt you the way that words do
When they settle 'neath your skin

Kept on the inside and no sunlight
Sometimes the shadow wins
But I wonder what would happen if you
Say what you wanna say
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave
With what you want to say
And let the words fall out
Honestly I wanna see you be brave
I just want to see you
I just want to see you
I just want to see you

I wanna see you be brave.....

Senin, 01 September 2014

Arifah's Diary - Day 12

Karanganyar, August 31 2014 1005

Aku bingung apa yang harus kukatakan padamu pertama kali, Persi. kau tahu aku lama tak menjumpaimu kan? Kau rindu padaku? Haha. Lucu sekali. Oke, baiklah, hai Persi. long time no see. Kau tahu, banyak perubahan yang terjadi selama bebrapa bulan aku tidak menjumpaimu. Banyak tugas, kegiatan, eksperimen, dan sebagainya. Dan, Voila! Aku sekarang sudah kelas 11 Persi. Dan ruang kelasku pindah ke gedung bagian utara. Kau belum tahu kan, sekolahku terbagi menjadi 2 bangunan, yaitu gedung utara dan selatan. Dulunya aku berada di gedung bagian selatan, yang berarti aku akan jarang bertemu Kenny. Dan sekarang kau harus tahu juga, kelasku berada di atas kelas Kenny! Ya, kelasku berada di lantai 2, sedangkan kelas Kenny di lantai 1. Tiap berangkat maupun pulang sekolah , aku harus berpapasan dengannya. Bagaimana aku bisa move on darinya? Ah sudahlah Persi, anggap saja Kenny itu teman yang lama kenal, toh dia juga bukan siapa siapa. Bicara tentang Hangga, sepertinya benar dia menyukai teman sekelasku yang lain. Lagilagi, biarlah. Toh sepertinya hatiku tidak terlalu condong ke Hangga lagi. Tapi melihatnya mennegok ke belakang, atau ketika dia melihat dengan sudut matanya, hassh. Ya begitulah. Kau tahu Persi, kemarin aku meninggikan suaraku pada Mawar, dan dia jadi bersedih karena itu. Apa yang harus kulakukan Persi? Ah, tapi kan aku tidak sepenuhnya salah. Dia kan yang berbicara kepadaku seperti itu kemarin. Tapi, persahabatan kan bukan tentang ego. Baiklah, aku akan coba membicarakan itu dengannya besok. Tapi Persi, ayahku hari ini berulah lagi. Haah, krnapa dia tidak segera pergi saja? Pusing kepalaku dibuatnya. 

P.S : Songs of The Day

Tulus – Sepatu

Entah napa aku sedang menyukai lagu ini akhir akhir ini...

“ kita dalah sepsang sepatu, selalu bersama tak bisa bersatu
Kita mati bagai tak bejiwa, bergerak karena kaki manusia
Aku sang sepatu kanan, kamu sang sepatu kiri
Ku senang bila diajak berlali kencang,
Tapi aku takut, kamu kelelahan
Ku tak masalah bila terkena hujan, tapi aku takut
Kamu kedinginan
Kita sadar ingin bersama, tapi tak bisa apa apa
Terasa lengkap, bila kita berdua,
Terasa sedih bila kita tidak berbeda
Di dekatmu, kotak bagai nirwana

Tapi saling satu pun kita tidak berdaya..”

Kamis, 22 Mei 2014

Arifah's Diary : Day 9, 10, and 11

Karanganyar, May 13 2014 1005

Selasa, pelajaran sekolah membosankan. Sangat malah. Jam masih kosong, belum ada guru datang.  Teman temanku ribut sendiri, sedangkan au kan hanya bersamamu,Persi. Memikirkan kenapa Hangga tidak masuk hari ini. Oh ya, Hangga tidak masuk hari ini. Buknnya aku tadi sudah mengatakannya Persi? Ah iya, aku mungkin sedang bingung, bahkan aku lupa bahwa aku sudah mengatakan sesuatu tadi. Ah Persi, apa yang harus kulakukan?

Karanganyar, May 17 2014 1227

Aaahh aku ada ulangan Persi! Dan itu pendidkan Kewarganegaraan. Pffft, banyak sekali yang harus kupelajari. Dan ingat, orang bilang weekend itu menyenangkan, tapi aku bilang, week end itu beban. Ya, karena sabtu itu hari yang terrible, Geografi, Matematika, dan Pendidikan Kewarganegaraan. Zzzzz, benara benar parah. Dan aku tidak begitu suka ketiga pelajaran itu karena aku tidak begitu mengerti dan tidk begitu pham. Ah, sudahlah Persi, toh nanti juga kukerjakan sebisaku, entah bagaimana hasilnya. Banru aku ya Persi? Haha, mungkin aku sudah gila ya Persi, meminta bantanmu. Tidak, aku tidak gila, aku hanya insane. Frustasi mungkin. Tapi aku kan sudah bilang, nanti akan kukerjakan sebisaku saja, entah bagaimana hasilnya. Kau tah Persi, aku bermimpi aneh tentang Kenny tadi malam. Dan itu benar benar aneh. Aku penasaran apa artinya, dan, tapi tidak mungkin bila kutanyakan pada siapapun. 
Karanganyar, May 18 2014 1647

Persi, apakah aku harus benar benra jadi dokter? Tak adakah profesi yang lain yang akan membanggakan orangtuaku? Apakah salah bila aku ingin menjadi sastrawan, mungkin? Semakin jauh aku berfikir, menurutku aku semakin tidak ingin menjadi dokter. Walaupun aku hanya mengamini apa yang dikatakan temanku, maupun orangtuaku dan keluarga besarku. Aku heran Persi, kenapa hanya aku yang dibebani seperti itu? Kenapa bukan yang lain? Bukankah bila dibicarakan terus, bisa bagai kembang bunga tak jadi? Karena terlalu banyak berbicara, nanti malah gagal di akhirnya.  Aahh, iya, aku belum menyelesaikan tugas seni tari ku. Ya, dance tema modern. Aku belum mempresentasikannya didepan guru. 

Arifah's Diary : Day 8

Karanganyar, May 12 2014 2141


Lama tak jumpa denganmu, Persi. Tak ada yang ingin kuceritakan selama ini. Aku hanya merasa, Hangga terlihat lebih jauh sekarang, dan aku takut, aku tak bisa mencapai jarak itu. Kau tahu Persi, selain Hangga, ada banyak tugas yang akan kuceritakan. Mulai dari Bahasa Indonesia, sampai Bahasa Jawa. Yang satu membuat cerpen, yang satu mencari contoh surat penawaran. Hari sudah malam, dan aku bahkan belum menyelesaikan satupun, dan tugas harus dikumpulkan esok hari. Hukumanyya, adalah keluar dari kelas apabila aku tidak mengerjakan tugas tugas itu. Sungguh aku tidak mau. Bagaimana kalau diantara Kenny ata Erwin yang melihat? Mau ditaruh di mana mukaku ini. Aahh, harusnya aku mengerjakan tugasku Persi, bukannya berjumpa denganmu. Dan aku malah menonton drama korea yang sedang kugandrungi, My Love From The Stars. Kau tahu, pemainnya sangat imut, walaupun dia sudah berusia 26 tahun. Kupikir dia masih berusia 20 tahun lah maksimal. Tapi rupanya aku tertipu. Hah, mungkin itu efek perawatan orang Korea.

Arifah's Diary : Day 7

Karanganyar, April 09 2014 0955


Ah, Persi. Masih ingat Hangga kan? Kurasa, dia mulai sedikit melihatku sekarang. Atau juga, itu hanya perasaanku. Jumat kemarin, aku sekelompok geografi dengan Hangga. Ah, senang sih. Awalnya aku bingung, kenapa dia tidak jadi ketua kelompok. Eh, harusnya aku bersyukur karena aku bisa sekelompok dengannya. Tapi ada Dimas dan Fara, mereka mantan kekasih sebelumnya, dan situasi kelompokku pun tambah awkward. Yah, tugas kami belum selesai sih, jadinya aku masih bisa bersama Hangga. Tapi aku tetap merasa aneh. Sepanjang kegiatan, ketika Dimas mendiktekan pada Hangga apa yang harus ditulis, dia malah bertanya padaku. Dia tidak memperhatikan ucapan Dimas, kecuaki setelah aku menyuruhnya. Entahlah, kurasa dia juga banyak tersenyum padaku. Aku hanya berharap, dia tahu dan mengerti. Hanya mengerti saja, itu sudah cukup. Tapi aku tidak yakin, karena pernah sekali waktu ketika temanku mengejekku tentang Hangga dan dia ada di situ, dia tidak menggubris sedikitpun.

Arifah's Diary : Day 6

Karanganyar, March 30 1725
Aku tidak jadi menjenguknya, Persi. Kau tahu kan, Kenny. Dia mungkin sudah pulang sekarang. Sudahlah, biarkan dia bahgia dengan apa yang sudah dimilikinya, dan aku bisa tidak memikirkanyya lagi. Aku tidak punya banyak cerita baru sekarang, hanya ingin berjumpa denganmu. Bagaimana kabarmu? Kau merasa kesepian bukan, Persi? Hah, mungkin aku sudah jadi kurang waras Persi, karena aku mulai menanyakan bagaimana kabarmu. Salah? Ya, sangat salah. Kau bukan seorang manusia kan? Hanya sebuah Portable Personal Computer.

 Aku menyesal tidak menjenguk Kenny? That’s impossible.

A temperament girl says this to me, ‘Nothing is impossible, the word itself says I’M POSSIBLE!’.

 Itu aku bukan Persi? Haha, tega sekali kau menyebutku temperamen.

Itu memang kenyataan bukan?


 Oke oke, aku mengalah.

Arifah's Diary : Day 5

Karanganyar, March 26 2014 1941

Salut, Persi J. Itu artinya halo dalam bahasa perancis. Aku sedang menyukainya sekarang, dan ingin belajar tentang bahasa tersebut. Tidak banyak kemajuan dalam bebrapa minggu terakhir ini. Oh ya Persi, kau tahu? Kenny tiba tiba mengrimiku pesan lagi. Dia di rumah sakit sekarang, dan akan dioperasi kakinya. Entah, aku ingin menengoknya sebetulnya, tapi aku tidak punya nyali, atau hanya malu saja. Aku tidak menyangka dia masih menyimpan nomor teleponku, dan masih berani mengirimiku pesan setelah apa yang dia lakuan padaku. Aku awalnya kaget juga, tapi aku balas juga pesannya. Entah aku senang, atau bagaimana, aku tidak tahu perasaanku yang sesungguhnya. Sebetulnya dia memintaku datang, tapi hanya sendiri. Yah, aku tidak akan mungkin hal itu kan, kecuali aku ini seorang idiot. Aku memang seorang idiot rupanya, karena aku berniat datang sendirian menjenguknya. Entah sempat atau tidak, tapi aku coba saja. Tapi ketahuilah, aku ini bukan idiot biasa. Aku ini idiot jenius. Haha, kauntahu maksudnya kan? Tapi tetap saja aku kurang yakin menjenguk Kenny, mulai dari apa yang harus kubawa, sampai bagaimana bila aku bertemu anggota keluarganya. Aku kan berkunjung sendiri, bagaimana aku menjelaskan pada mereka siapa aku? Hah, bagaimana ini Persi, mungkin aku bisa membawamu, tapi tak mungkin hanya membawamu saja kan? Aku harus mengajak siapa? Dinda? Deliana? Putri? Atau bahkan Jihan?

Arifah's Diary : Day 4

Karanganyar, March 21 2014 2048

Night Persi. Ingin sekali berjumpa denganmu dan menceritakan tentang Hannga. Ya, dia masuk hari ini karena ada midterm di sekolah. Rasanya seanang sekali ketika meihatnya datang. Sepulang sekolah pun, aku sempat berbicara padanya, walaupun disertai tatapan aneh dari Azizun. Oh iya, Azizun masih termasuk saudaraku, walaupun hubungannya jauh. Dia tahu aku meyukai Hangga, karena aku pernah bercerita padanya, juga soal Kenny. Bicara soal Kenny, walaupun aku sudah mengenal Hangga, rasanya aku belum bisa benar benar melupakannya. Aku tahu Persi, dia pernah mencampakkanku dengan alasan yang tidak jelas. Tapi bila ingat kejadian waktu aku masih Junior High, aku ingin sekali kejadian itu terulang kembali, dan juga bersama Kenny. Aku  tahu juga, itu tidak mungkin terjadi. Aku hanya ingin berbicara dengannya sekalii saja, hanya ingin mendengar suara lembutnya ketika ia berbicara kepadaku. Sewaktu mandi tadi, aku ingat ketika Mas Kenny mengajakku bertemu disalah satu sudut sekolah. Dia juga perayu ternyata, tapi aku suka. Tapi, terkadang aku tidak bisa bersikap seperti apa adanya diriku, karena aku mungkin akan merasa malu? Apakah itu salahku sendiri Persi? Apa aku harus menyembunyikan kepribadianku yang asli di depan semua orang yang kusukai? Tadinya seperti aku punya banyak bahan yang ingin kuceritakan padamu, tapi entah kenapa rasanya semua menguap begitu saja. Ah baiklah, kurasa aku harus segera mempersiapkan materi untuk midterm besok, atau melanjutkan eBook yang kubaca tadi, atau hanya menunggu pesan masuk dari Hangga. Aku belum cerita ya kawan? Aku coba memberitahunya tentang materi untuk besok, walaupun mungkin itu Cuma alasanku untuk berkirim pesan dengannya. Yah, dia mungkin terlalu tinggi untuk kugapai, kurasa. Dia dikelilingi banyak wanita, dan aku bukanlah termasuk yang sering dia ajak bicara, walaupun kami teman sekelas. Nantinlama kelamaan aku  juga akan menerimanya, dan yang paling buruk, menerima bahwa hangga tidak pernah melirikku sedikit pun. Aku hanya begitu senang melihatnya  tersenyum manis kepada siapa saja, dengan menyipitkan matanya-atau memang bentuk matanya yang sudah sipit. Sudah pernah kuceritakan bukan Hangga itu seperti apa? Pokoknya, tampangnya tidak pernah mengecewakan. Dan lagi, kumis tipisnya bertmabah lebat akhir akhir ini, entah kenapa dia tidak mau bercukur. Mungkin dia ingn memelihara kumisnya? Entahlah, toh itu juga bukan urusanku. Tapi melihatnya berkumis tebal, aku merasa dia jauh lebih tua dariku. Umur kami memang terpaut hampir setahun sih, walaupun kami seangkatan.

Rabu, 14 Mei 2014

Sebuah Puisi : Ayah

AYAH
Ayah,
Tolong dengarkan aku
Aku tak bisa terus seperti ini
Aku punya hati, Ayah


              Ayah, aku tahu
              Nasihat nasihat itu
              Kemarahan kemarahanmu
              Itu semua demi kebaikanku
Tapi Ayah,
Aku bukanlah robot
Aku butuh didengarkan, tolong


              Aku tahu, aku salah
              Tapi, inilah diriku
              Inilah yang kulakukan untukmu, Ayah
              Walaupun semua takkan mampu

              Takkan mampu membayar kasih sayangmu

Arifah's Diary : Day 3

Karanganyar,  March 19 2014 0704

Good to see you again Persi mumumu XD its weird isn’t it? Aku menulis pagi hari, jam dimana harusnya aku bersekolah. But don’t worry, sekolah bebas hari ini. Sudah 3 hari sekolah seperti ini. Bosan rasanya.

Karanganyar, March 19 1625

Sorry Persi, soalnya tadi kamu kan dipake buat nonton film, jadinya ga jadi curhat sama kamu akunya. Oiya, aku tadi kan ngomong sekolah boring banget, soalnya lagi ada kegiataan classmeeting alias jeda, kalo aku nyebutnya. Mungkin kalo dari negara asalmu sebutannya itu festival sekolah ya, tapi disini engga ada yang begituan. Sayangnya Hangga engga masuk hari in, jadinya ya udah, kacau semua jadinya. Yang lomba poster engga ada, soalnya harus cowok cewek. Kau masih ingat kan waktu lalu aku bilang akan ada ulangan semester genap? Kau harus tahu, jadwalnya berubah total. I think that my principal’s mind is really messed up. Because, beliau mendahulukan bersenang senang daripada berusaha. Well, sebetulnya banyak juga murid yang protes, karena itu benar benar akan mengacaukan pikiran kami. Parahnya lagi, kegiatan itu deiselingi dengan libur 3 hari. It’s really goddamn thing. Tapi bagaimana lagi, sebagai siswa aku harus menerimanya. Bicara soal ulangan tengah semester, jadwalnya sungguh sungguh horrifying. Dan aku benar benar menggunakan arti harfiah dari horrifying, karena jadwalnya mungkin bisa membunuh otak kami. Aku sungguh tidak tahu apa yang dipikirkan guruku ketika menyusun jadwal. Yah, mungkin itu memang harus kujalani sebagai seorang siswa. And do you know Persi? Dad tetap menyuruhku masuk sekolah kedokteran, walaupun mungkin hatiku sudah berkata sebaliknya. Dulu aku memang ingin sekali masuk sekolah kedokteran, tapi semakin besar aku, semakin aku dapat berpikir. Mungkin aku tidak terlalu berminat lagi, walaupun bukan tidak mau. Ah sudahlah, lagipula aku baru kelas 10 sekarang, dan kuliah masih jauh dari pandangan. Walaupun ada rumor, aku dan teman seangkatanku hanya sekolah SMA selama 2 tahun. Tapi entahlah, jalani saja dulu yang ada. Dad mungkin belum bisa terlalu memahamiku. Dad bekerja dari pagi sampai malam hari. Aku sudah pernah cerita bukan bahwa Dad seorang polisi? Kadang beliau berangkat sebelum aku bangun, dan pulang setelah aku tidur. Dan aku pernah tidak bertemu denganyya selama 3 hari, padahal kami tinggal serumah! Bukankah itu menyedihkan Persi? Aku ingin sekali punya ayah yang punya pekerjaan seperti orang kebanyakan, seperti pegawai kantor. Tapi kau tidak bisa memilih dilahirkan di keluarga mana, ya kan Persi? Tapi seharusnya aku merasa beruntung karena aku dilahirkan dalam keluarga yang berkecukupan, sehingga dapat mempertemukan aku dengan kau Persi. You’re quite expensive for me, you know.  Kau tahu Persi, aku rasa akan ada lagi laki laki yang berusaha mengeliliku lagi. Namanya Satria Nusantara, dia teman sekelasku di Junior High. Entah kenapa aku merasa ada yang berbeda dari caranya memandangku. Tapi entahlah, mungkin hanya perasaanku saja. Persi, kurasa aku sedikit menjadi seorang wanita hari ini. Lihat kan, caraku menulis berbeda dengan hari kemarin. Yah, itu yang kurasakan. Ah, ada yang ketinggalan Persi. Ada satu lagi laki laki. Namanya Muhammad Dienulloh Ulil. Aku biasa memanggilnya Ulil. Aku selalu berkelahi dengannya ketika di course lesson. Dia seorang gadget freak dan anime freak. Hei, selama ini aku hanya menceritakan teman laki laki bukan? Kau cemburu Persi? Ah, tidak aku hanya bercanda Persi, mereka hanya temanku saja. Tapi tunggu, kalu bukan tentang hangga, tulisanku kadang berhenti pada tiga atau empat kalimat dan aku akan berhenti sejenak dan memutuskan apa yang ingin kutulis lagi. Mungkin benar, aku memang ‘tertarik’ dengannya. Tapi sudahlah, aku sudah bercerita banyak tentangnya kan kemarin? Dia tidak masuk hari ini. Kau tahu Persi, kemarin saat pertandingan futsal, aku menyesal tidak menontonnya. Kelasku kalah pada pertandingan pinalti. Hangga juga diturunkan, padahal dia sedang cedera ankle. Semoga cederanya tidak bertambah parah. Mungkin aku bercerita tentang hangga esok lagi Persi, aku sudah kehabisan data tentangnya hari ini. See you soon, Persi. As soon as possible.

P.S : Song of the Day
Lagu ini mungkin cocok buat hangga, tapi sedikit ‘alay’ menurutku. J

Astrid - Terpukau
“ aku memang belum beruntung, untuk menjatuhkan hatimu
Aku masih belum beruntung, namun tinggi harapanku
Tuk hidup berdua denganmu, aku sempurna
Denganmu, kuingin habisakan sisa umurku
Tuhan, jadikanlah dia jodohku

Hanya dia yang membuat, aku terpukau...”

Arifah's Diary : Day 2

Karanganyar, March 14 2014 1907

Long time no see, baby. Miss you muchh xD. Padahal aku baru berjumpa padamu sekali, dan rasanya sulit untuk tak jumpa denganmu lagi. Yah, sepertinya hariku berjalan biasa dan biasa. Aku masihlah aku, dan aku masih kelas 10 SMA rupanya. Tapi ini tengah semester genap, dan musim penghujan. Biasanya aku suka hujan, tapi entah kenapa aku kurang menyukainya lagi saat ini.
Bicara soal tugas sekolah, well, itu masih menumpuk. Dan minggu depan akan ada ulangan tengah semester. Huh, betapa menyedihkan. Yah, walaupun  aku sering libur akhir akhir ini, tapi aku juga tidak terlalu menikmatinya. Ini  hari Jumat, dan aku pulang pagi seharusnya. Tapi karena aku sudah mengendarai motorku sendiri, aku pulang agak sore. Lagipula  apabila pulang lebih awal, aku juga tidak dapat melakukan apapun dirumah. Abangku menelpon sore tadi, dan dia menawarkan sebuah sepatu padaku. Yah, aku mau saja, lagipula sepatuku sudah hampir rusak. Hey buddy, aku masih bingung apakah aku benar benar menyukai hangga. Hey, kamu belum tahu kan? First of all, his complete name is Radya Surya Hanggara. He’s my classmate, and the most coolest guy  I’ve ever meet. He got tan skin, pointed nose, smaal eye, manly body, and oh man, everytime I see him in swimming pool, it was......, ah, I can’t explain it. Dia sebetulnya tidak terlalu pintar, tapi selalu tekun dengan apa yang dikerjakannya. Aku penyuka cowok tipe seperti itu, seperti mantan pacarku dulu. Dia yang selalu mengingatkanku untuk mengerjakan PR dan tugas tugas lain. Aku tipikal anak yang tidak biasa belajar, tetapi asalkan aku mendengarkan penjelasan, aku bisa cepat mengerti. Okay, back to Hangga then. Aku tahu dia punya banyak penggemar, dan aku memang tidak banyak berharap. Aku hanya ingin dekat dengannya saja, mungkin itu sudah cukup. Bicara soal cowok populer, aku pernah dicampakkan oleh ‘spesies’ mereka sekali. Namanya Kenny Satrio, dan dia kakak kelasku. Dia bintang basket sekolah, dan orang paling sombong yang pernah kutemui dan kukenal. Kadang aku merasa belum bisa terlepas dari bayang bayangnya. Yah, dia sebetulnya tidak sekeren yang kalian bayangkan, karena bahkan aku menyebutnya beruang. Dia benar benar mirip beruang kurasa, but his body fit him. Dia tidak kelihatan gemuk, walaupun sebetulnya iya. And you know fell, dia yang mendekatiku duluan di SMP. Dia juga kakak kelasku di SMP, dan itu menyebalkan. Sekarang, bahkan dia menyebarkan gosip tentangku. Sebetulnya ada satu lagi teman laki laki yang dekat denganku. Namanya Erwin Warnaji Akhsan, dan dia juga seorang pebasket. Tapi kukira dia tidak sombong seperti Kenny, mungkin. Kau tahu, hidupku sekarang dikelilingi banyak laki laki. Tapi mungkin bukan menjadi pacar, hanya sebatas teman.  Okay, karena tugasku masih menumpuk, mungkin akan aku selesaikan sesi konseling ini, dan meneruskan semua tugas tugasku. See you soon, Persi. Hey, what a great name. It’s from ASUS’ jargon, Persistent Perfection. Ok Persi, I’ll gonna miss you.

P.S : Songs of the day
Lil Eddie – Statue
“ what is the reason, when you could have any girl you want
I don’t see, what I have to offer for
I should’ve been a season, cause you could see I had potential,
Do you know youre my miracle?
oh I’m like a statue, stuck starring right at you
So when i lost my word everytime I dissapoint you

Is just that I can’t believe, that you’re so wonderful...”

Selasa, 13 Mei 2014

Sebuah Puisi : Ibu

Ibu
Ibu...
adalah wanita yang selalu siaga tatkala aku dalam buaian
tatkala kaki-kakiku belum kuat untuk berdiri.
tatkala perutku terasa lapar dan haus
tatkala kuterbangun di waktu pagi, siang dan malam


Ibu...
telah kupandang wajahmu diwaktu tidur
terdapat sinar yang penuh dengan keridhoan
terdapat sinar yang penuh dengan kesabaran
terdapat sinar yang penuh dengan kasih dan sayang
terdapat sinar kelelahan karena aku

Ibu...
engkau menangis karena aku
engkau sedih karena aku
engkau menderita karena aku
engkau kurus karena aku
engkau korbankan segalanya untuk aku

Ibu...
jasamu tiada terbalas
jasamu tiada terbeli
jasamu tiada akhir
jasamu tiada tara
jasamu terlukis indah di dalam surga

Ibu
tlah kau hujamkan matamu
tuk menentang sang surya
tlah kau hentakan kakimu
tuk menindas bumi
tlah kau mantapkan hatimu
tuk taklukan sang waktu

Ibu
tlah kau luangkan begitu banyak waktu
hanya tuk menjaga ku
tlah kau hempaskan kepentingan mu
hanya tuk mengurusku

Ibu.
remuk hati ini......melihat mu menangis
hancur raga ini melihatmu terluka
mati raga ini bila kau tiada

Ibu...
hanya do'a yang bisa kupersembahkan untukmu
karena jasamu
tiada terbalas

Hanya tangisku sebagai saksi
atas rasa cintaku padamu
maafkan daku,yang belum bisa membuat mu bahagia,
maafkan diri ini ibu,


Cerita Cekak : Alas Gung Liwang Liwung




  ALAS  GUNG LIWANG LIWUNG
    
      Ing dina Kemis Wage, Alma lan Ashraf pit-pitan ngubengi desane.Wektu iku dheweke ora mlebu kuliah amarga prei.
Ana ing pinggir dalan gedhe,ana wit ringin kang gedhe banget.Ana wacana kang nyritakake bab Wayang Kulit  ing desa kidul “Raf,ana Wayang Kulit  lho  ing dina Jumuah Kliwon sesuk ing Desa Astana, nonton ya ?”, pitakone Alma.Ashraf njawab, ”Lha ning dina Jumuah Kliwon ki? gek kudu ngliwati alas amba.”  Alma ngeyel, ” Ora apa-apa, jirih, padune wedi, ya mengko ngajak Mahendra wae,mesthi gelem!”  “Ya wis lah,ngono ya kenek.” Dheweke terus mulih.
Kemis sore Alma lunga menyang omahe Mahendra. ”Assalamu`alaikum,Ndra,aku Alma!” Alma nyeluk. Mahendra metu, ”Ngapa Ma?Kok njanur gunung kowe rene?”  “Sesuk jam lima nonton Wayang Kulit ing desa kidul,ya?” Mahendra njawab, ”Ma, lha ning kudu ngliwati alas amba ki? Ngendikane Ibuku kuwi angker.” Alma nyaut, ”Alah Ndra, kowe isih percaya ta? Kuwi ki mung apus-apusan.Ora mungkin, kuwi ki ben kowe ora dolan metu ka ngomah.”   “Mmm,ya wis lah aku gelem.” Mahendra nyauri.
Esukke jam papat, Alma, Ashraf, lan Mahendra adus. Ashraf lan Alma ngampiri Mahendra. ”Ndra, ayo mangkat, selak telat lho!”  “Iya tak pamit wong tuwaku sik.”  Mahendra banjur pamit, ”Bu,Pak kula ajeng nonton Ringgit Wacucal rumiyin nggih.”   “Iya Le,ngati-ati,mengko mulih sadurunge punjul saka jam rolas ya!”,pitutur Ibune Mahendra. ”Iya Le bahaya!”  Bapake Mahendra nambahi. ”Nggih Pak,Bu maturnuwun.Assalamu`alaikum.” “Wa`alaikumsalam.”

Ashraf,Alma lan Mahendra mangkat jam lima sore. Lelakon menyang Pagelaran Wayang Kulit mandheg ana ing sawijining masjid ing desa  Astana. ”Magrib sik ya,mengko ditutugge maneh!” Ashraf ngajak kancane. ”Ya iya,sholat sik,bener kuwi!”, Kanca-kanca. Sawise iku ditutugge maneh.
Teka kana jam setengah sanga bengi. Nanging Wayang urung diwiwiti. Setengah jam bocah telu iku mangan ana swijining ‘HIK’. Swasana bengi rame banget. Sliwar-sliwering penonton ana ing kana nambah reramening pagelaran.
Wayang diwiwiti jam sanga bengi. Dhalange lucu lan mbanyoli. Acara dipungkasi jam luwih jam loro esuk. Ora mung Wayang Kulit sing dadi pagelarane,tibake nanggap Campursari lan Kethoprak.
Jam sewelas bengi, Mahendra kelingan piwelinge wong tuwane. Banjur mulih karo Ashraf. ”Ma, ayo mulih, alase angker lho!” pocape Mahendra lan Ashraf.  ”Alah, wegah aku mulih jam loro wae, muliha sik, ra apa-apa!”    “Awas lho ya, nek ana apa-apa aku ra tanggungan lho!”, saurane bocah loro iku.   ”Okeh,beres Bung!”
Acara wis rampung. Alma mulih ora ana kancane. Nanging bocah kuwi nekad Liwat ana tengah dalan Alas Gung Liwang Liwung. Rumangsane dalane saya suwe saya cilik lan sempit. Kiwa tengene wit-witan gedhe. Sumilir angin wengi nambah swasana kang anteng. Teka tengah dalan pit montor duweke Alma rusak. “Rasane lak dhek wingi wis dak dandani, kok rusak maneh ya?” Alma terus midhuk. Sliwar-sliwering lawa ana ing langit nambah rasa wedi ing dadane Alma. Swasana mendhung pratandha arep udan.
Alma leren ana ing ngisor wit ringin gedhe. Ora let suwe, ana swara bedhil ing angkasa. Alma ngadeg. Ana barisan rapi Tentara kang nggawa bedhil.  ”Prok...Prok...Prok...” barisan rapi tentara tanpa sirah mlaku pas ana ngarepe Alma. Alma kaku mbegegeg pucet. Ora ana semeter jarake karo barisan lelembut iku. Kira-kira mung 30 senti jarake. Tentara tanpa mustaka iku ngubengi Alma kaping pitu. Alma kaget nyawang barisan rapi Tentara Jepang kang gluprutan getih, awake sibel dhedhel dhuwel bolong-bolong bekas tembakan, ana sing ora duwe sikil, astane puthul lan kabeh ora duweni mustaka.
Alma langsung mlayu nunjang palang nuntun pit montore. Tentara iku baris lan ngucit Alma. Teka pinggir Alas, pit montore distarter lan Alma mlayu. Kira-kira 15 meter saka Alas Gung Liwang Liwung, Alma noleh lan wis ora ana barisan lelembut iku. Banjur Alma teka ngomah.
Setu esuk Alma crita marang Ibune lan Bapakke. Jaman biyen akeh tentara Jepang kang seda perang ing kana,Le.Mula ngati-atiya!”  Ibu lan Bapakke Alma.
Alma dolan menyang omahe Mahendra. Ashraf ya padha. Alma nyritakake bab Alas Gung Liwang Liwung iku menyang kanca-kancane. Ibune Mahendra nyedhak lan nyritakake perkara iku. Critane padha karo Ibune Alma. Mahendra ngucap syukur Alhamdulillah amarga manut pitutur wong tuwane.   
                        




 Dening : Nimas Latifatul D.A