Mengejutkan.
Hanya itu yang bisa kukatakan ketika aku mendengar berita itu. Dengan setengah
tidak percaya, aku bertanya pada teman
temanku.
“Benarkah? Wah,
gosip baru itu!”
Kupaksakan wajah
yang tetap ceria, walaupun dengan luka yang menyayat dada. Kulalui sisa hari
itu dengan wajah penuh tipuan. Ingin menangis rasanya, tapi aku malu pada teman
temanku. Walau baru beberapa bulan mengenalnya, aku sudah merasa ada bunga
bunga cinta yang mulai tumbuh dan mekar. Tapi aku hanya bisa jatuh cinta diam
diam, mencari tahu semua tentang dirinya dan melihat senyumannya. Ah, mulai
lagi. Aku mulai lagi, merindukan semua tentangnya.
***
Namaku
Sophia Ferrera. Yah, umurku 16 tahun.
Belum genap sebenarnya, aku berusia 16
saat bulan Oktober nanti. Oke oke, mari kita lanjutkan. Oh, ini hari Senin kau
tahu! Ah, bisa bisa aku terlambat nanti. Hah, pengalaman terlambat seharusnya
bisa menjadi peringatan bagiku, karena itu membuat ku sangat malu. Saat itu,
Upacara bendera sudah hampir dimulai, juga para siswa sudah berkumpul di
halaman sekolah. Kulirik si jangkung Percy melihatku, tersenyum. Langsung
kualihkan pandangku, agar mukaku yang bersemu merah tak terlihatnya.
Ah, harus segera
berangkat sekolah. Aku berangkat bersama temanku Bella, dia tinggal 2 blok dari
rumahku. Aku hanya berjalan kaki dari rumah ke sekolah, karena sekolahku hanya
beberapa blok dari rumah. Dekat memang, yah paling tdak itu bisa menghemat
biaya transportasi. Gerbang sekolahku mulai terlihat. Ah akhirnya sampai juga.
Aku berpisah dengan Bella, karena kelas kami berbeda. Sampai di kelas, kulihat
keadaaan kelas masih sepi. Padahal jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang
lima belas menit. Lima belas menit lagi bel tanda masuk kelas berbunyi. Ah
dasar mereka anak malas. Kuingat pelajaran pertama hari ini adalah matematika.
Kenapa gurunya belum datang ya? Padahal bel masuk sudah berbunyi daritadi.
Mungkin ada jam ksosong lagi? Tapi sayangnya, harapanku tertinggal di negeri
awang awang. Tak lama kemudian, kulihat guru matematikaku berjalan ke kelasku.
Beliau segera masuk dan memulai pelajaran. Aku sedang malas memperhatikan,
sehingga aku hanya memainkan ballpoint yang daritadi belum kubuka tutupnya.
Pukul 14.45. Bel
pulang sudah berbunyi. Aku bergegas keluar kelas karena aku berpikir Bella
sudah menungguku. Ternyata Bella belum keluar. Kuputuskan untuk menunggu Bella
di bangku di bawah salah satu pohon yang ada disekolah. Saat itu, kulihat Percy
berjalan bersama teman temannya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar