Jumat, 18 Agustus 2017

Review : Hwang Chi Yeul - A Daily Song (Han/Rom/Eng/Ind Lyrics)

Hello everyone!

Lama sekali kita tidak jumpa ya, sudah lama sejak terakhir aku menge post konten di blog ini. Kali ini aku kembali dengan rubrik baru, yaitu review mengenai lagu. Aku tidak punya kemampuan di bidang seni sih, hanya sedikit review dari sudut pandang orang awam yang senang mendengarkan musik. karena kebetulan aku akhir akhir ini banyak mendengarkan lagu lagu ballad berbahasa Korea, aku jadi punya ide untuk membuat review engenai lagu lagu yang kudengarkan tersebut. Untuk Hari ini, aku akan mereview- tunggu, mari kita ganti kata ganti review dengan kata 'menceritakan'. Mungkin itu kata yang lebih pas untuk mendeskripsikan rubrik ini. Oke, kembali ke topik, aku akan menceritakan lagu milik Hwana, yang Chi Yeul yang berjudul A Daily Song. dalam judul aslinya, yaitu 매일듣는노래. tapi sebelum itu, mari kita lihat liriknya dahulu.

힘든 하루 끝에 앞에
거리를 서성이다
돋아나는 공허함에 노래를 um
나도 모르게 이렇게
흥얼거리고 있어
아마 너를 애타게 너를 부르듯이

세상에서 노래가
제일 좋다며 들려주던
함께 듣던 노래 너무 슬픈 노래

매일 듣는 노래가
매일 울려 노래가
떠올리게 만들어
우리 얘기만 같아서
아무리 귀를 막아봐도
자꾸 맴돌아
듣고 싶지 않아 몸부림쳐도
매일 듣는 노래

시간이 지나도 노랜
잊혀지질 않았어
가사 하나 멜로디까지 선명해서
앞에서 불러주려
매일 매일 혼자 연습했던
함께 듣던 노래 가슴 아픈 노래

매일 듣는 노래가
매일 울려 노래가
떠올리게 만들어
우리 얘기만 같아서
아무리 귀를 막아봐도
자꾸 맴돌아

듣고 싶지 않아 몸부림쳐도
매일 듣는 노래

얘기 같던 노랫말은
우리가 됐고
그렇게 남은 망가진 하루들
아주 작은 홀로
틀어 놓은 노래로
조심스레 다시 불러본다

매일 듣는 노래가
매일 울려 노래가
떠올리게 만들어
모두 우리 추억들만 같아서
아무리 귀를 막아봐도
자꾸 맴돌아
듣고 싶지 않아 몸부림쳐도

매일 듣는 노래

belum bisa membaca Hangeul ya?  Tenang, aku akan beri romajinya. bisa dibca di bawah ini. 

himdeun haru kkeute jip ape
georireul seoseongida
dodananeun i gongheohame geu noraereul um
nado moreuge tto ireohge
heungeolgeorigo isseo
ama neoreul aetage neoreul bureudeusi

sesangeseo i noraega
jeil johdamyeo deullyeojudeon
hamkke deutdeon norae neomu seulpeun i norae

maeil deutneun i noraega tto
maeil ullyeo i noraega neol
tteoollige mandeureo
da uri yaegiman gataseo
amuri gwireul magabwado
jakku maemdora
deutgo sipji anha momburimchyeodo
maeil deutneun norae

sigani jinado i noraen
ijhyeojijil anhasseo
gasa hana mellodikkaji seonmyeonghaeseo
ne apeseo bulleojuryeo
maeil maeil honja yeonseuphaessdeon
hamkke deutdeon norae gaseum apeun i norae

maeil deutneun i noraega tto
maeil ullyeo i noraega neol
tteoollige mandeureo
da uri yaegiman gataseo
amuri gwireul magabwado
jakku maemdora

deutgo sipji anha momburimchyeodo
maeil deutneun norae

ttan yaegi gatdeon noraesmareun
got uriga dwaessgo
geureohge nameun geon manggajin harudeul
aju jageun bang hollo
teureo noheun i noraero
josimseure dasi neol bulleobonda

maeil deutneun i noraega tto
maeil ullyeo i noraega neol
tteoollige mandeureo
modu uri chueokdeulman gataseo
amuri gwireul magabwado
jakku maemdora
deutgo sipji anha momburimchyeodo
maeil deutneun norae

selain itu, aku akan berikan English translationnya.

At the end of the long day
I was pacing back and forth on the street
Out of the sprouting emptiness
I started to hum that song without knowing
As if I’m desperately calling out to you

You used to make me listen to that song
Saying it’s the best song in the world
We listened to it together, this sad song

This song we listened to every day
It makes me cry every day
It makes me think of you
Because it sounds like our story
No matter how hard I try to cover my ears
It spins around me
I don’t wanna hear it, I throw a fit
But I hear it every day

Even after time, I didn’t forget this song
Each lyric, each melody is still so clear
I used to practice alone every day so I could sing it for you
We listened to it together, this heartbreaking song

This song we listened to every day
It makes me cry every day
It makes me think of you
Because it sounds like our story
No matter how hard I try to cover my ears
It spins around me
I don’t wanna hear it, I throw a fit
But I hear it every day

The lyrics used to sound like someone else’s story but it became ours
The only thing remaining are the ruined days
Playing this song in my small room
As I carefully call out to you again

This song we listened to every day
It makes me cry every day
It makes me think of you
Because it sounds like our memories
No matter how hard I try to cover my ears
It spins around me
I don’t wanna hear it, I throw a fit
But I hear it every day


dan aku akan berusaha untuk menerjemahkannya ke dalam bahasa Indonesia.

di akhir hari yang panjang
aku masih terlihat mondar mandir di jalanan
secara tiba tiba dalam kekosongan
aku mulai menyenandungkan lagu itu tanpa kuketahui
selayaknya aku memanggilmu dengan putus asa

kau terus membuatku mendengarkan lagu ini
dan kau selalu berkata bahwa ini adalah lagu terbaiik di dunia
kita mendengarkannya bersama, mendengarkan lagu sedih ini

Lagu yang kita dengarkan setiap hari
Lagu yang membuatku Menangis setiap hari
Membuatku berpikir tentangmu
Karena lagu ini sangat mirip dengan cerita kita
Tak peduli seberapa kuat ku menutup telinga ini
Tetap saja, aku selalu terngiang
Aku tak mau mendengarnya, sebab aku akan gusar
Tapi, aku tetap mendebgarnya tiap hari

Bahkan setelah waktu berlalu, aku tak dapat melupakannya
Setiap lirik, setiap melody masih sangat jelas tercetak
Bahkan, aku sering berlatih sendirian, sehingga aku dapat menyayikannya untukmu
Kita mendengarnya bersama, lagu yang menyayat hati ini

Lagu yang kita dengarkan setiap hari
Lagu yang membuatku Menangis setiap hari
Membuatku berpikir tentangmu
Karena lagu ini sangat mirip dengan cerita kita
Tak peduli seberapa kuat ku menutup telinga ini
Tetap saja, aku selalu terngiang
Aku tak mau mendengarnya, sebab aku akan gusar
Tapi, aku tetap mendebgarnya tiap hari

The lyrics used to sound like someone else’s story but it became ours
The only thing remaining are the ruined days
Playing this song in my small room
As I carefully call out to you again

Lagu yang kita dengarkan setiap hari
Lagu yang membuatku Menangis setiap hari
Membuatku berpikir tentangmu
Karena lagu ini sangat mirip dengan cerita kita
Tak peduli seberapa kuat ku menutup telinga ini
Tetap saja, aku selalu terngiang
Aku tak mau mendengarnya, sebab aku akan gusar
Tapi, aku tetap mendebgarnya tiap hari.

dan itu dia liriknya. panjang bukan? aku menjadikannya 3 bahasa sebab. lalu bagaimana komentarku terhadap lagu ini? karena aku sedang suka mendengarkan lagu ballad, lagu ini enak didengar. dan aku suka arti dalam liriknya. aku suka bergalau galau dengan lirik lagu, dan ini salah  satu lagu yang bisa digunakan untuk bergalau galau ria. selain itu suara Hwang Chi Yeul yang berkarakter husky, membuat lagu ini semakin enak didenar. 

lagu ini merupakan lagu Hwang Chi Yeul dalam album terbarunya, Be Ordinary, dan menjadi title track nya. sebetulnya dari album Be Ordinary, aku lebih menyukai lagunya yang bukan meruoakan titke track, yang berjudul Alone. /9Love, that One Word). aku hanya tidak sengaja mendengarkannya, karean aku hanya mencoba mendownloadnya, dan setelah aku dengarkan, aku sangta menyukainya. 

mungkin itu saja komentar untuk hari ini aku akan kemabli segera dengan lagu lain, dan dengan keabsurdan yang lain. Cheers!

Jumat, 14 April 2017

SECUIL RENUNGAN UNTUK MANUSIA PELAKU ZAMAN EDAN

Identitas buku :

Judul : Javanese Wisdom
Penulis : Anand Krishna
Penerbit : PT Gramedia Pustaka Utama
Halaman : xvi + 258 halaman
ISBN : 978-979-22-8596-3

 Anand Krishna (lahir di Surakarta, Jawa Tengah, 1 September 1956; umur 58 tahun) adalah seorang spiritualis lintas agama, nasionalis, humanis, budayawan dan penulis yang tinggal di Jakarta, Indonesia. Walaupun berdarah keturunan India, tapi semangat kecintaannya terhadap Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) sangatlah tinggi. Kepeduliannya itu dituangkan dalam membentuk organisasi-organisasi yang peduli dalam berupaya membangun jiwa-jiwa manusia Indonesia lewat upaya-upaya pemberdayaan diri. Salah satunya adalah National Integration Movement atau Perkumpulan Gerakan Integrasi Nasional, 11 April 2005, yang sangat peduli dengan kondisi persatuan dan kesatuan NKRI.

Kepeduliannya terhadap kondisi jiwa spiritual masyarakat tidak hanya berhenti pada masyarakat Indonesia, tapi juga pada masyarakat dunia yang dituangkan dituangkan dengan pendirian Yayasan Anand Ashram (berafiliasi denganPerserikatan Bangsa-Bangsa – Department of Public Information sejak 15 Desember 2006) sebagai Centre for Holistic Health and Meditation sejak tahun 1991.

Bukunya yang berjudul Javanese Wisdom ini berisi 27 butir pepatah atau ungkapan jawa kuno yang menceritakan maupun mengharuskan bagaimana seseorang menyikapi dan menjalani hidup di zaman, yang notabene dikategorikan sebagai ‘Zaman Edan’. Buku ini sangat baik bagi manusia yang menginginkan ketenangan jiwa untuk menjalani hidup. Menjadi tidak grusa-grusu, menjauhkan sifat-sifat negatif dari diri, belajar menghargai orang lain maupun belajar agar dihargai orang lain, dan masih banyak lagi yang akan kita dapat setelah membaca buku ini. Memang, buku ini masih sulit dimengerti oleh pembaca pemula karena bahasa yang digunakan, yang cenderung sedikit rumit, sehingga harus membaca beberapa kali agar mengerti dan paham dengan apa yang dimaksudkan dalam buku ini.

Walaupun bukan jenis buku yang memiliki alur, tetapi buku ini memiliki ‘alur’ tersendiri. Dimulai dari sifat manusia yang paling mendasar, yaitu ego yang menimbulkan kesombongan. Sesuai dengan pepatah pertama yang dituturkan. Adigang, adigung, adiguna. Pepatah ini mengajarkan kita agar tidak berbangga diri terhadap kekuatan, kedudukan, dan kepandaian. Dimulai dari refleksi diri sendiri, lalu berlanjut bagaimana seharusnya kita melakukan hubungan atau interaksi terhadap manusia lain. Bagaimana menghadapi kawan, bagaimana menghadapi lawan, maupun bagaimana menghadapi kawan yang akan menjadi lawan. Lalu ada pepatah mengenai menghadapi masalah dalam hidup, bagaimana kita harus positif, melainkan juga dengan melakukan tindakan yang positif yang dapat berguna bagi diri sendiri maupun orang lain.

Dipilihnya Javanese Wisdom atau secara umum adalah seri Wisdom Nusantara, dikarenakan semakin menghilangnya nilai nilai tersebut di kalangan masyarakat. Pengaruh globalisasi menyebabkan masyarakat Indonesia seperti ‘menuhankan’ sikap kebarat-baratan. Padahal, semua yang berasal dari yang lebih baik, juga baik bagi yang belum baik.

 Banyak sekali yang kita dapat ketika membaca buku ini. Pelajaran hidup pastinya, karena untuk itulah buku ini ditulis. Buku ini dapat mengajarkan kita bagaimana seharusnya bersikap dalam hidup, terhadap diri sendiri maupun terhadap orang lain. Sehingga dapat membawa dampak positif pula bagi semua yang bersangkutan dengan hidup kita. Selain itu, walapun buku ini adalah jenis non-cerita, buku ini seperti memiliki alur yang mengalir. Dimulai dari refleksi diri sendiri, sampai bagaimana kita menghadapi hal maupun orang yang belum kita kenal.

Akan tetapi, jenis buku seperti ini mungkin kurang disukai kalangan muda ynag notabene lebih membutuhkannya, karena buku ini bukanlah jenis buku yang dapat dibaca sambil lalu sebagi bacaan ringan. Pembaca pemula harus membaca minimal dua kali agar mengerti apa yang dimaksudkan dalam buku ini. Walaupun memang bukan bacaan sambil lalu, akan tetapi lebih menarik lagi, terutama bagi kalangan muda, apabila agar dibuat lebih ringan dan dapat langsung diterapkan dalam kehidupan sehari – hari. Buku ini bermanfaat bagi siapa saja yang membacanya. Tidak hanya bagi pencari yang sudah kehilangan arah, tetapi juga bermanfaat untuk para petualang baru yang memulai perjalanannya.

Kamis, 06 April 2017

Arifah's Diary : Assignment

Sleman, March 17 2017 2047

Kau masih marah padaku?

Entah.

Ayolah, aku tahu kau tidak benar benar marah padaku. Kau bukan tipikal orang yang bias diam dengan sesorang dalam waktu yang lama.

Fine. Baiklah baiklah. Sesungguhnya memang ada yang ingin kuceritakan padamu Persi. Aku tidak tahu harus melakukan apa lagi. Setelah mengebut tugas pidana kemarin, bebanku sudah berkurang dan aku tidak tahu harus berbuat apa lagi sekarang. Wlaupun memang ada tugas lain yang harus kukerjakan. Tuga mengenai ketatanegaraan dan administrasi Negara. Dan juga tugas resensi yang seharusnya minimal adalah 800 kata, dan baru tertuls 300 kata.tapi aku suka sekali mengerjakan tugas dengan waktu yang berdekatan dengan batas waktu pengumpulan, karena pasti timbul ‘The Power of Kepepet’, alias kesempatan di waktu yang sempit. Aku juga tahu itu bukan yang baik, jangan terus terusan mengomeliku. Santai saja, aku punya banyak teman yang seperti itu.

Bukankah seharusnya seorang teman membawa pengaruh baik bagimu?

Mereka membawa pengaruh bagiku kau harus tahu. Yah, walaupun tak semua teman itu baik sih.

Betul kan kataku. Kau sudah dewasa Fah, harus bias segera menata hidup. Hidup in hanya singkat dan kau tidak bisa terus berleha leha saja. 

Iya iya aku tahu. Tapi Persi, menurut Kitab Undang Undang Hukum Perdata, aku belum dewasa. Ukuran kedewasaan adalah berusia 21 tahun atau sudah menikah. Padahal aku bukan keduanya.

Terserah kau sajalah. Lama lama pusing juga menasehatimu. Bisa bisa aku jadi muak nanti

Kamis, 16 Maret 2017

Arifah's Diary : A College's Life

Sleman, March 15 2017 2141
Aku berhasil menulis 300 kata pertama Persi, untuk tugas resensi buku. Aku tidak tahu harus menulis apa lagi. Kurasa aku sudah kehabisa kata kata makanya aku kembali padamu lagi. Dan lagi, deadline deadline tugasku semakin mendekat, dan banyak yang belum selesai bahkan ada yang belum kukerjakan sam sekali. UTS dimulai Senin depan, dan aku hanya disini menulis tidak jelas. Entah apa yang harus kulakukan dengan hidupku. Kalau begini terus bagaimana aku cepat lulus mejadi sarjana hukum dengan nilai cumlaude? Mungkin aku selalu menyalahkan semua tekanan yang diberikan padaku. Memang, aku mrasa agak tertekan. Lihat saja keluargaku. Tak ada satupun yang tidak menjadi ‘orang’. Aku merasa kecil sekali Persi. Seharusnya it dapat menjadi motivasiku untuk dapat lebih maju. Tapi bagaimana lagi, aku selalu mwbayangkan bahwa aku menjadi orang yang tak berguna nanti. Sudahlah Persi, membayangkan saja sudah membuatku takut setengah mati. Aku harus belajar lebih keras agar dapat meraih nilai cumlaude nanti. Wah, tugas resume hukum pidanaku saja belum kukerjakan penuh, padahal deadline pengumpulan adalah hari jumat besok. Besok saja kukerjakan. Aku ingin berbincang bincang denganmu dahulu saja.

Ingat Fah, jadwalmu penuh besok. Seharusnya kau bias menyelesaikannya hari in bukan? Kenapa menundanya?

Entahlah. Aku sedang muak dengan tulis menulis resume sekarang. Biarlah besok malam aku tidak tidur karena jumat adalah hari  liburku sebenarnya.

Kalau kau bias menyelesaikannya sekarang, kau bias langsung mengumpulkan tugas itu bukan? Dan kau tidak perlu pergi ke kampus di hari jumat.

Benar juga ya. Tapi mau bagaimana lagi? Sudah jam segini. Walau sebetulnya bisa kuselesaikan juga. Sudahlah.

Dasar kau ini. Makanya Kenny meninggalkanmu. Anak malas.

Loh, kenapa kau sangkut pautkan juga dengan Kenny. Tak ada uruannya sama sekali kan?

Iya iya maaf. Habis kau menyebalkan. Pantas kau tak punya banyak teman. Kau hanya menyombongkan diri dengan berkata kau adalah orang yang supel bukan? Itu adalah trik orang yang kesepian agar tidak terlihat kesepian kau tahu.

Membahas soal kesepian Persi, aku tidak kesepian. Well, mungkin juga sih aku merasa kesepian. Tapi kurasa aku tak harus memikirkannya. Toh, kadang aku juga tidak suka dikelilingi oleh orang orang setiap waktu. Aku merasa ingin mengahbiskan waktuku sendiri. Astaga. Aku bahkan lebih banyak menghabiskan waktuku disini darpada meulis resensi yang harus kulaporkan besok. Dasar kau ini pengganggu konsentrasi.

Hei, jangan salahkan aku dong. Kau yang dating duluan padaku. Dan kau akan marah apabila aku tak menanggapimu. Haruskah aku pergi saja kalu begitu? Biar kau sendirian saja nanti karena taka da yang mau menemani orang sepertimu. Dasar anak nakal.

Aku benar benar akan marah padamu Persi. Bye.

Arifah's Diary : Trying to Get Better

Sleman, March 14 2017 2125

 Sepertinya minat menulisku menjadi semakin berkurang Persi. Terlihat dari jumlah tulisanku akhir akhir ini yang menjadi semakin sedikt dan sedikit saja. Entah. Aku tak tahu apa yang harus kutulis lagi. Hari hariku berjalan seperti biasa. Bangun, lalu salat subuh, bersih bersih rumah, mandi lalu sarapan dan berangkat kuliah. Aku melalui hari hari di kampus seperti biasa. Ku akui, aku kadang kurang suka berinteraksi dan sibuk dengan apa yang ingin kulakukan sendiri. Berbekal headset misalkan. Mungkin apabila ada teman yang ingin mengobrol, jadi malas mengobrol karena aku menggunakan headset. Entahlah. Dulu Mawar pernah bilang padaku, bahwa aku suka sekali mendekatkankan yang jauh, namun aku juga menjauhkan apa yang ada didekatku. Lalu pulang kuliah, biasanya sudah masuk Ashar. Setelah salat Ashar, aku menyetrika pakaian, dan setelah itu kembali pada handphoneku lagi. Mungkin mengerjakan pekerjaan yang lain yang ada. Menyapu mungkin, atau membersihkan kamar mandi. Jujur, dulu aku agak tidak suka melakukan pekerjaan pekerjaan rumah seperti ini, karena aku tidak terbiasa. Namun bagaiman lagi, sekarang aku tidak tinggal dirumah, dan aku berkewajiban membantu karena aku tinggal disini. Lama kelamaan kuniatkan, aku banyak bergerak agar aku dapat lebih mudah menurunkan berat badanku yang sebenarnya tergolong di atas rata rata. Dan seperti kata Budheku juga, semuanya pasti akan kembali untukku lagi. Karena aku perempuan yang pasti akan menjadi seorang ibu, aku harus bias mengurus rumahku sendiri. Karena perempuan itu tonggak sebuah keluarga. Wah, berpikiran ke depan sekali. Aku bahkan masih bingung bagaimana akan mengerjakan soal Ulangan Tengah Semester 2 ku nanti. Aku harus benar benar banyak belajar Persi. Aku merasa aku akan terjebak dalam lubang yang sama 2 kali. Tapi jangan sampai itu terjadi. Aku adalah seorang keledai bila itu sampai terjadi.
Kau tahu Persi, aku pernah bercerita tentang Erwin bukan?  Sekarang dia menghubungiku lagi. Cuma sebatas menghubungi teman lama sih, namun aku tetap merasa ada yang lain. Apakah aku merasa seperti itu apabila ada yang menghubungiku sedikit saja?

Iya Arifah. Kurasa kau harus mengubah sifatmu yang itu. Mungkin itu yang ana sekarang sebut dengan baper.

Tapi aku juga mungkin tidak salah kan?


Iya, tapi ingatlah. Jangan terlalu tinggi berharap agar kau tidak terlalu kecewa.

Kamis, 23 Februari 2017

Arifah's Diary : Whats Wrong with The System

Sleman, February 07 2017 2036


Sepertinya aku menulis dalam waktu yang sama seperti terakhir kali Persi. Hanya waktunya saja yang sama. Ku tekankan itu. Sekarang aku sudah memasuki semester kedua Persi. Setelah semester pertama yang terprogram, dimana kelas diberikan langsung kepada mahasiswa, aku sedikit kaget dengan system pembagian kelas di semester kedua ini. Karena tidak berbekal ‘wangsit’ dari kakak kakak tingkat, aku mendapatkan kelas yang mungkin kurang direkomendasikan. Walaupun sebenarnya kupikir semua dosen itu sama saja, karena pasti sudah ada standar dalam mengajar. Dan lagi, aku ingin menyusun jadwalku sepadat mungkin, dan menjadikan hari Jumat adalah hari libur tambahanku, alias aku tidak ada kuliah, alias kosong. Dan bias dibilang, aku memenangkan yang dinamakan PALAWAR. Itu adalah istilah kami para mahasiswa Universitas Gadjah Mada ketika mengisis KRS, alias Kartu Rencana Studi. 

Arifah's Diary : Foe and Friend

Sleman, February 1 2017 2033

Malam Percy. Akhir akhir ini cuaca sangat tidak mendukung sekali. Hujan turun setiap hari. Dari siang, sore, malam, hingga pagi. Ditambah lagi, kecepatan angina yang tidak main main. Angin berhembus kencang, sehingga menerbangkan jemuran di lantai atas. Selain itu, akibat cuaca yang selalu mendung, cucian lama sekali keringnya. Aku jadi tidak bias segera meyetrika. Padahal aku ingin pulang agak malam, dan pakaian kuserika ketika siang. Tetapi apa daya kalau pakaiannya masih basah. Aku terpaksa meinggalkan beberapa pakaian yang masih basah. Sebetulnya, apa yang sedang kubicarakan sih, Percy?


Kau tahu, sudah dua hari aku terus terusan nongkrong di perpustakaan. Kurasa aku mendapat teman yang baru, namanya Tata. Aku biasa memanggilnya Tata, maksudnya. Namanya Arifiana T. Puspita Wardhani. Banyak sekali yang dapat kubicarakan dengannya. Mulai dari urusan kuliah, sampai hal hal yang sangat absurd. Kami mempunyai banyak kesamaan. Mulai dari buku yang dibaca, film yang dilihat, sampai yang dilihat pada explore Instagram. Kami sama sama penggemar Benedict Cumberbatch, sampai trench coat dari Burberry. Semua hal yang berbau British, thriller, dan kisah yang mempunyai plot-twist yang tidak dapat diduga. Aku merasa benar benar menemukan seorang teman. Sayangnya tak banyak kelas yang akan kuhadiri bersamanya. Yah, lagipula, kami juga dapat mengahbiskan waktu bersama setelah kelas, ataupun selain kelas.