Rabu, 12 November 2014

KESADARAN BERBANGSA DAN BERNEGARA INDONESIA DALAM KONTEKS GEOPOLITIK

Kondisi geografis Indonesia adalah kepulauan,dan merupakan negara kepulauan terbesar di dunia. Dengan 17.504 pulau, 5.110 km dari 950 BT – 1410 BT, 1.888 km dari 60 LU – 110 LS. Luas Indonesia mencapai 5.193.252 km2 . dengan banyak sekali kekayaan alam yang di miliki.
Indonesia terletak di antara Benua Asia dan Benua Australia,serta antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik. Posisi yang strategis ini membuat Indonesia penting bukan hanya dari sudut sosial budaya,tapi juga politik dan militer.
Jumlah penduduk Indonesia 204,4 juta,terdiri dari 101,6 laki laki dan 101,8 perempuan. Dengan laju pertumbuhan 1,35%. Penduduk Indonesia terbesar ke empat di dunia setelah Cina,India,dan amerika serikat.namun 59% penduduk terkonsentrasi di pulau jawa. Terlihat dari perbandingan kepadatan DKI Jakarta yang mencapai 12,6 ribu jiwa per km2. sedang papua hanya 5 jiwa per km2.
Masyarakat Indonesia bersifat pluralistis dalam agama dan kepercayaan terhadap tuhan YME,suku bangsa,adat istiadat,bahasa daerah,dan tingkat sosial. Sejarah bangsa memberikan pelajaran tumbuhnya kesadaran nasional akan persatuan dan kesatuan bangsa dan bernegara bangsa indonesia.
Konsep persatuan Indonesia di nyatakan dalam uud 1945 alinea II dan IV. Makna penting persatuan dan kesatuan.
1.       Sifat pluralistis bangsa Indonesia tidak menghalangi terwujudnya persatuan dan kesatuan,bersatu padu tanpa menonjolkan adanya perbedaan yang mungkin dapat menimbulkan pertentangan antar golongan.
2.       Banyaknya peninggalan sejarah mencerminkan nilai peradaban dan budaya yang tinggi. Perwujudan kepribadiannya tercermin dari manusianya yang membudaya.
3.       Pancasila sebagai pandangan hidup,dan kepribadian bangsa,ideologi,dan dasar negara sangat cocok karena diyakini dapat mewujudkan persatuan dan kesatuan dan tujuan nasional.
4.       Perasaan senasip sepenanggungan,sebagai negara bekas jajahan belanda dan jepang, menumbuhkan semangat persatuan dan kesatuan.
5.       Indonesia yan berhasil memploklamasikan kemerdekaan pada 17 Agustus 1945,dapat memacu pembangunan bangsa guna mewujudkan tujuan nasional.

6.       Keadaan alam Indonesia yang luas kaya raya,indah dan permai,memberikan keleluasaan pembangunan bangsa. Serta wilayahnya yang berpulau – pulau memberikan peluang b agi tumbuh dan berkembangnya bangsa.

Medium Bantu Pada Tari

Tari tidak berdiri sendiri, melainkan mempunyai elemen-elemen komposisi tari.  Komposisi Tari (Pengetahuan Koreografi) adalah pengetahua yang harus diketahui oelh seorang koreografer dari sejak menggarap gerak samapai pada pengetahuan tata cara memposisikannya pada satu pertunjukan. (Sodarsono, 2000 : 40)
Elemen-elemen komposisi tari tersebut adalah sebagai berikut :
1.    1.    Tema
Hal yang paling pertama dibuat oleh koreografer, memilih tema garapan tarinya, kemudian melakukan survei, riset ataupun penelitian sebagai penguat garapannya dan mengembangkan tema-tema tersebut dalam makna estetika tubuh para penarinya.  Kekuatan awal penari berada pada tema yang akan digarapnya sebagai tari.
2.   2.   Desain Lantai
Garis-garis lantai atau titik-titik  yang dilalui oleh penari atau biasanya disebut Pola Lantai, dibagi menjadi dua ;
a    a. Garis Lurus : dapat dibuat kedepan, kebelakang, kesamping atau serong.  Garis ini memberikan kesan sederhana tapi kuat.
b    b. Garis Lengkung ; dapat dibuat melengkukng kemuka, kebelakang atau dalam bentuk beberapa rumusan matematika.
3.   3.     Desain Atas
Desain ini yang bisa dilihat langsung oleh penonton, dimana kesatuan tubuh dan properti penunjang terlukis jelas pada penari tersebut.  Mulai dari gerakan kepala, leher, tangan (jari), pinggang, tungkai bawah (kaki, jari, kaki) serta properti yang menjadi keutuhan tubuh.
4.   4.     Desain Dramatik
Hal ini dibutuhkan terutama pada tarian yang memiliki unsur dramatik didalamnya. Dengan desain dramatik diharapkan struktur dramatik mulai dari pemaparan cerita, hadirnya klimaks sampai pada penurunan suasana (kesimpulan).
5.   5.     Musik/bunyi
Musik menjadi medium pendukung (bantu) yang tidak dapat dipisahkan dari sebuah garapan tari.  Musik/bunyi yang dipergunakan untuk mengiringi tari harus digarap maksimal sesuai garapan tarinyan, baik itu dengan alat instrumen penunjang atapun bunyi tubuh dan alam.


6.   6.     Dinamika
Kekuatan yang menjadika tari lebih menarik.  Digambarkan sebagai jiwa emosional (rasa) pada gerak.  Termasuk didalmnya terdapat pergantian tempo dari cepat-medium-lambat atau sebalaiknya
7.   7.     Komposisi Penari
Cara penempatak penari serta gerakannya, yang dibagi menjadi tiga, yaitu :
a     a. Serempak : gerakan atau pola yang dilakukan secara bersama oleh kesemua penari
b   b. Berimbang : penari dibagi menjadi beberapa kelompok, dimana gerakan serta pola dipisah menjadi bagian kelompok tadi.
c     c. Terpecah : setiap penari memiliki pola sendiri yang berbeda satu dengan yang lain, baik itu dilakukan secara bersamaan maupun secara individual terpisah posisi

8   8.   Kostum dan Tata Rias : menjadi unsur penunjang ekspresi tari baik tradisi, kreasi dan modern
9.  9. Handprof (Perlengkapan Tari) : digunakan sesuai dengan konsep tari, seperti peding, meja, tombak, kursi, selendang, dll
1  10. Stage :  bisa indoor (gedung, pendopo, ruang tertutp dan arena), ataupun bersifat indoor (lapangan, halaman, taman kota ataupun alam)

1 11. Lighting : sebagai penunjang akhir tetapi penentu dari sebuah kesuksesan tari (khususnya yang berada digedung).

Sebuah Cerita - Tuhan, Jangan Potong Sayapku


Mengejutkan. Hanya itu yang bisa kukatakan ketika aku mendengar berita itu. Dengan setengah tidak percaya,  aku bertanya pada teman temanku.
“Benarkah? Wah, gosip baru itu!”
Kupaksakan wajah yang tetap ceria, walaupun dengan luka yang menyayat dada. Kulalui sisa hari itu dengan wajah penuh tipuan. Ingin menangis rasanya, tapi aku malu pada teman temanku. Walau baru beberapa bulan mengenalnya, aku sudah merasa ada bunga bunga cinta yang mulai tumbuh dan mekar. Tapi aku hanya bisa jatuh cinta diam diam, mencari tahu semua tentang dirinya dan melihat senyumannya. Ah, mulai lagi. Aku mulai lagi, merindukan semua tentangnya.
***
  Namaku Sophia Ferrera.  Yah, umurku 16 tahun. Belum genap sebenarnya, aku berusia  16 saat bulan Oktober nanti. Oke oke, mari kita lanjutkan. Oh, ini hari Senin kau tahu! Ah, bisa bisa aku terlambat nanti. Hah, pengalaman terlambat seharusnya bisa menjadi peringatan bagiku, karena itu membuat ku sangat malu. Saat itu, Upacara bendera sudah hampir dimulai, juga para siswa sudah berkumpul di halaman sekolah. Kulirik si jangkung Percy melihatku, tersenyum. Langsung kualihkan pandangku, agar mukaku yang bersemu merah tak terlihatnya.
Ah, harus segera berangkat sekolah. Aku berangkat bersama temanku Bella, dia tinggal 2 blok dari rumahku. Aku hanya berjalan kaki dari rumah ke sekolah, karena sekolahku hanya beberapa blok dari rumah. Dekat memang, yah paling tdak itu bisa menghemat biaya transportasi. Gerbang sekolahku mulai terlihat. Ah akhirnya sampai juga. Aku berpisah dengan Bella, karena kelas kami berbeda. Sampai di kelas, kulihat keadaaan kelas masih sepi. Padahal jam sudah menunjukkan pukul tujuh kurang lima belas menit. Lima belas menit lagi bel tanda masuk kelas berbunyi. Ah dasar mereka anak malas. Kuingat pelajaran pertama hari ini adalah matematika. Kenapa gurunya belum datang ya? Padahal bel masuk sudah berbunyi daritadi. Mungkin ada jam ksosong lagi? Tapi sayangnya, harapanku tertinggal di negeri awang awang. Tak lama kemudian, kulihat guru matematikaku berjalan ke kelasku. Beliau segera masuk dan memulai pelajaran. Aku sedang malas memperhatikan, sehingga aku hanya memainkan ballpoint yang daritadi belum kubuka tutupnya.

Pukul 14.45. Bel pulang sudah berbunyi. Aku bergegas keluar kelas karena aku berpikir Bella sudah menungguku. Ternyata Bella belum keluar. Kuputuskan untuk menunggu Bella di bangku di bawah salah satu pohon yang ada disekolah. Saat itu, kulihat Percy berjalan bersama teman temannya.