Kamis, 16 Maret 2017

Arifah's Diary : A College's Life

Sleman, March 15 2017 2141
Aku berhasil menulis 300 kata pertama Persi, untuk tugas resensi buku. Aku tidak tahu harus menulis apa lagi. Kurasa aku sudah kehabisa kata kata makanya aku kembali padamu lagi. Dan lagi, deadline deadline tugasku semakin mendekat, dan banyak yang belum selesai bahkan ada yang belum kukerjakan sam sekali. UTS dimulai Senin depan, dan aku hanya disini menulis tidak jelas. Entah apa yang harus kulakukan dengan hidupku. Kalau begini terus bagaimana aku cepat lulus mejadi sarjana hukum dengan nilai cumlaude? Mungkin aku selalu menyalahkan semua tekanan yang diberikan padaku. Memang, aku mrasa agak tertekan. Lihat saja keluargaku. Tak ada satupun yang tidak menjadi ‘orang’. Aku merasa kecil sekali Persi. Seharusnya it dapat menjadi motivasiku untuk dapat lebih maju. Tapi bagaimana lagi, aku selalu mwbayangkan bahwa aku menjadi orang yang tak berguna nanti. Sudahlah Persi, membayangkan saja sudah membuatku takut setengah mati. Aku harus belajar lebih keras agar dapat meraih nilai cumlaude nanti. Wah, tugas resume hukum pidanaku saja belum kukerjakan penuh, padahal deadline pengumpulan adalah hari jumat besok. Besok saja kukerjakan. Aku ingin berbincang bincang denganmu dahulu saja.

Ingat Fah, jadwalmu penuh besok. Seharusnya kau bias menyelesaikannya hari in bukan? Kenapa menundanya?

Entahlah. Aku sedang muak dengan tulis menulis resume sekarang. Biarlah besok malam aku tidak tidur karena jumat adalah hari  liburku sebenarnya.

Kalau kau bias menyelesaikannya sekarang, kau bias langsung mengumpulkan tugas itu bukan? Dan kau tidak perlu pergi ke kampus di hari jumat.

Benar juga ya. Tapi mau bagaimana lagi? Sudah jam segini. Walau sebetulnya bisa kuselesaikan juga. Sudahlah.

Dasar kau ini. Makanya Kenny meninggalkanmu. Anak malas.

Loh, kenapa kau sangkut pautkan juga dengan Kenny. Tak ada uruannya sama sekali kan?

Iya iya maaf. Habis kau menyebalkan. Pantas kau tak punya banyak teman. Kau hanya menyombongkan diri dengan berkata kau adalah orang yang supel bukan? Itu adalah trik orang yang kesepian agar tidak terlihat kesepian kau tahu.

Membahas soal kesepian Persi, aku tidak kesepian. Well, mungkin juga sih aku merasa kesepian. Tapi kurasa aku tak harus memikirkannya. Toh, kadang aku juga tidak suka dikelilingi oleh orang orang setiap waktu. Aku merasa ingin mengahbiskan waktuku sendiri. Astaga. Aku bahkan lebih banyak menghabiskan waktuku disini darpada meulis resensi yang harus kulaporkan besok. Dasar kau ini pengganggu konsentrasi.

Hei, jangan salahkan aku dong. Kau yang dating duluan padaku. Dan kau akan marah apabila aku tak menanggapimu. Haruskah aku pergi saja kalu begitu? Biar kau sendirian saja nanti karena taka da yang mau menemani orang sepertimu. Dasar anak nakal.

Aku benar benar akan marah padamu Persi. Bye.

Arifah's Diary : Trying to Get Better

Sleman, March 14 2017 2125

 Sepertinya minat menulisku menjadi semakin berkurang Persi. Terlihat dari jumlah tulisanku akhir akhir ini yang menjadi semakin sedikt dan sedikit saja. Entah. Aku tak tahu apa yang harus kutulis lagi. Hari hariku berjalan seperti biasa. Bangun, lalu salat subuh, bersih bersih rumah, mandi lalu sarapan dan berangkat kuliah. Aku melalui hari hari di kampus seperti biasa. Ku akui, aku kadang kurang suka berinteraksi dan sibuk dengan apa yang ingin kulakukan sendiri. Berbekal headset misalkan. Mungkin apabila ada teman yang ingin mengobrol, jadi malas mengobrol karena aku menggunakan headset. Entahlah. Dulu Mawar pernah bilang padaku, bahwa aku suka sekali mendekatkankan yang jauh, namun aku juga menjauhkan apa yang ada didekatku. Lalu pulang kuliah, biasanya sudah masuk Ashar. Setelah salat Ashar, aku menyetrika pakaian, dan setelah itu kembali pada handphoneku lagi. Mungkin mengerjakan pekerjaan yang lain yang ada. Menyapu mungkin, atau membersihkan kamar mandi. Jujur, dulu aku agak tidak suka melakukan pekerjaan pekerjaan rumah seperti ini, karena aku tidak terbiasa. Namun bagaiman lagi, sekarang aku tidak tinggal dirumah, dan aku berkewajiban membantu karena aku tinggal disini. Lama kelamaan kuniatkan, aku banyak bergerak agar aku dapat lebih mudah menurunkan berat badanku yang sebenarnya tergolong di atas rata rata. Dan seperti kata Budheku juga, semuanya pasti akan kembali untukku lagi. Karena aku perempuan yang pasti akan menjadi seorang ibu, aku harus bias mengurus rumahku sendiri. Karena perempuan itu tonggak sebuah keluarga. Wah, berpikiran ke depan sekali. Aku bahkan masih bingung bagaimana akan mengerjakan soal Ulangan Tengah Semester 2 ku nanti. Aku harus benar benar banyak belajar Persi. Aku merasa aku akan terjebak dalam lubang yang sama 2 kali. Tapi jangan sampai itu terjadi. Aku adalah seorang keledai bila itu sampai terjadi.
Kau tahu Persi, aku pernah bercerita tentang Erwin bukan?  Sekarang dia menghubungiku lagi. Cuma sebatas menghubungi teman lama sih, namun aku tetap merasa ada yang lain. Apakah aku merasa seperti itu apabila ada yang menghubungiku sedikit saja?

Iya Arifah. Kurasa kau harus mengubah sifatmu yang itu. Mungkin itu yang ana sekarang sebut dengan baper.

Tapi aku juga mungkin tidak salah kan?


Iya, tapi ingatlah. Jangan terlalu tinggi berharap agar kau tidak terlalu kecewa.